Hujan

Saya menyukai hujan, ketika hujan suasana berubah menjadi sedikit melankolis dan otomatis romantis. Hujan membuat saya ingin cepat pulang dan bermanja-manja dengan orang tersayang sambil mengintip suasana dari balik jendela. Hujan membuat saya tidak berkeringat dan membuat tubuh saya kerap wangi, dan karena hujan pun tanaman dirumah saya menjadi subur karena diberi banyak minum. Terpenting saya sangat menyukai aroma hujan, ketika air dari langit menyentuh lantai jalanan yang sangat berdebu dan kotor, sehingga mengeluarkan aroma tanah yang membuat saya rileks seketika. Hujan itu jodohnya indomie, jika berada di tempat berbeda pasti semua orang bilang, "ujan-ujan gini enaknya makan indomie nih".

Saya membenci hujan, jikalau saya sedang di jalan dan tidak membawa payung. Hujan membuat saya kebasahan, dan bisa membuat saya pusing seketika, apalagi hujan sering membuat saya terkena cipratan dari berbagai arah. Hujan menjadi musuh seluruh warga Jakarta, karena membuat macet, dan banjir. Hujan mendatangkan malapetaka, karena sehabis hujan seringkali longsor. Hujan pun membuat pakaian saya lembab, karena hujan pula beberapa janji saya sering batal karenanya. Hujan seringkali membuat saya menangis. Hujan itu becek, lepek, bikin capek.